Wulan Asih Mustikasari
Pendidikan Pancasila, SMK Negeri 1 Seyegan
PPG Dalam Jabatan Kategori II Universitas Ahmad Dahlan
Situasi:
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah berdasarkan pengamatan pendidik tentang permasalahan pembelajaran dalam Pendidikan Pancasila yang ada di sekolah, pendidik mendapati bahwa permasalahan yang mendasar yaitu metode pembelajaran cenderung monoton, kurang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran berbasis teknologi (TPACK) yang berdampak pada minat baca peserta didik masih rendah. Hal ini pendidik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode diskusi kelompok.
Alasan praktik ini penting untuk dibagikan karena pendidik mengangap pengalaman mengajar ini penting untuk dibagikan kepada teman-teman guru yang lainnya, dengan model pembelajaran ini peserta didik dilatih untuk berfikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan selain itu peserta didik akan terlibat aktif di dalam pembelajaran. Dengan gambaran tersebut harapan pendidik bisa menjadikan referensi untuk mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Disini posisi penulis sebagai pendidik dan peserta PPG adapun peran tanggung jawab pendidik, yakni untuk terus berusaha menerapkan model pembelajaran yang inovatif yang berbasis TPACK. Disini pendidik juga memiliki peran dan tanggung jawab, yaitu sebagai guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran berupa modul ajar, bahan ajar, media yang akan digunakan, LKPD (lembar kerja peserta didik), evaluasi. Tidak lupa pendidik juga harus memperhatikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas sehingga menjadi refleksi pembelajaran selanjutnya agar tidak ada permasalahan yang serius.
Tantangan :
Setelah melakukan refleksi ada beberapa tantangan yang dihadapi yaitu dari peserta didik, masih ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran, masih ada yang mengobrol dengan temannya, pada saat diskusi ada beberapa yang tidak terlibat aktif dengan kelompoknya, selain itu pada saat presentasi masih ada yang kurang percaya diri. Adapun yang terlibat dalam pembelajaran ini yakni Kepala sekolah yang telah memberikan ijin sehingga pendidik dapat melakukan praktek mengajar, peserta didik sebagai subjek pembelajaran, rekan guru sebagai kameramen, dosen dan guru pamong selaku pembimbing, serta warga sekolah yang telah memberika suport kepada pendidik
Aksi :
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yakni dengan membuat modul ajar, menyiapkan bahan ajar, media pembelajaran, LKPD (lembar kerja peserta didik), instrumen penilaian. Model yang digunakan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan menggunakan metode diskusi dan presentasi.
Strategi yang pendidik lakukan yaitu dengan cara membimbing peserta didik yang kurang aktif di dalam kelompoknya agar telibat aktif memberikan motivasi kepada peserta didik teresebut. Memberikan contoh bagaimana mempresentasikan didepan kelas, selain itu juga memberikan applause/tepuk tangan kepada peserta didik yang telah menyampaikan presentasinya agar kedapannya lebih percaya diri dan semangat.
Suliyati, dkk (2017) model pembelajaran Problem Based Learning memiliki beberapa langkah yang pertama orientasi tentang permasalahan. Kedua mengorganisasikan untuk meniliti. Ketiga investigasi mandiri dan kelompok. Keempat mengembangkan dan presentasi. Kelima menganalisis dan mengevaluasi.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik yaitu dengan tiga penilaian diantaranya adalah penilaian sikap, penegtahuan, dan ketrampilan. Sumber daya yang digunakan pendidik yaitu bahan meliputi, modul ajar, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD (lembar kerja peserta didik), instrumen penilaian. Alat meliputi, LCD Proyektor, Speaker, kamera untuk dokumentasi.
Refleksi Hasil dan dampak
Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan yaitu kegiatan PPL terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan, pendidik dapat menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif, pemahaman peserta didik lebih baik, selain itu juga peserta didik memiliki minat baca terhadap pembelajaran, berani tampil didalam presentasi ataupun berani untuk bertanya kepada guru ataupun kepada temannya. Sehingga hasil yang didapat dalam proses pembelajaran efektif dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Respon orang lain terkait strategi yang dilakaukan oleh pendidik, dari kepala sekolah, sangat mendukung karena pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif, beliau juga berharap agar para pendidik terus berinovasi dalam kegiatan pembelajaran. Respon dari teman sejawat, menyambut denga baik dengan apa yang sudah dilakukan oleh pendidik dan tidak lupa selalu memberikan motivasi untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang baik untuk peserta didik. Respon dari peserta didik, peserta didik semangat mengikuti pembelajaran karena memiliki pengalaman baru dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Faktor yang menyebabkan strategi menjadi berhasil karena perencanaan yang sudah matang, perangkat pembelajaran sudah lengkap, fasilitas yang tersedia sudah memadai, serta adanya dukungan dari seleuruh warga sekolah dan kerjasama yang baik dari peserta didik.
Dalam hal ini proses pembelajaran sudah dilakukan yakni sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar pendidik melakukan evaluasi kekuatan, kelemahan, pengetahuan dan ketrampilan peserta didik. Kemuadian menganalisis permasalahan yang dialami peserta didik, menganalisis solusi, membuat perencanaan dengan baik dan matang serta melaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
Daftar Pustaka
Suliyati, dkk. 2017. Penerapan Model PBL Menggunakan Alat Peraga Sederhana Terhadap Hasil Belajar Peserta didik. (Jurnal online: http://103.111.125.15/index.php/curricula/article/view/2100/979)