Guru SMK Negeri I Seyegan, Wirawan Yogiyatno, S.Kom, M.Pd. berhasil lolos dalam Program Microcredential CS50X Harvard University Amerika Serikat.

Program Microcredential CS50X Harvard University adalah program pendidikan online non degree yang ditawarkan oleh Harvard University, terutama melalui kerja sama dengan pihak-pihak di Indonesia, yaitu LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan Direktorat Huru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Ditjen GTK, Kemendikbudristek RI.

Wirawan mengatakan 2093 guru dari seluruh Indonesia berkompetisi untuk seleksi program Harvard University itu. Namun hanya kurang 300 guru yang berhasil terpilih.

Program ini didanai oleh LPDP sebesar US$ 1500 per orang juga uang saku per bulan yang diberikan setelah lulus program.

Proses seleksi yang dilalui selain pemenuhan berkas administrasi, pertanyaan tertulis juga wawancara tentang motivasi dan komitmen mengikuti program ini. Semua pertanyaan dan wawancara harus memakai bahasa Inggris.

“Wawancara dengan menggunakan bahasa pengantar Inggris karena selama program ini semua course diberikan dalam bahasa Inggris,” kata dia.

Dia menambahkan setiap peserta yang lolos wajib menandatangani pakta integritas untuk menyelesaikan program dan mengembalikan biaya program bila tidak lolos.

“Norma akademik dari Harvard University juga wajib dipatuhi misal larangan plagiat dalam mengerjakan tugas,” jelas dia.

Dalam program ini, Wirawan akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan intensif dalam pemrograman dan ilmu komputer dari para ahli di Harvard University.

 

“Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang ilmu komputer dan pemrograman. Peserta terpilih akan mendapatkan bimbingan langsung dari para dosen terkemuka Harvard University selama 20 minggu secara daring hingga Maret 2024,” terang dia.

Dia berharap dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang ia peroleh kepada rekan guru lainnya secara umum, serta siswa di SMK Negeri 1 Seyegan secara khusus setelah menyelesaikan program ini.

“Sangat penting bagi para guru untuk mengikuti program-program beasiswa microcredential seperti ini, apalagi jika yang menyelenggarakan adalah universitas terkemuka di luar negeri. Kita bisa belajar cara mengajar dari para dosen luar negeri juga. Harapan saya, hal ini akan lebih memajukan pendidikan di Indonesia dan SMK Negeri 1 Seyegan khususnya.” tandas guru Teknik Komputer dan Jaringan yang juga pernah lolos seleksi program pendidikan dan pelatihan industri di Korea Selatan pada 2019 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *